Saturday 4 April 2009

He who's beside me

Suatu hari ada seorang anak yang sedang merenungi sesuatu sambil tidur di bawah pohon yang rindang, di lembah yang sunyi. Dia bertanya-tanya siapa yang selalu berbicara kepadanya dan selalu menghiburnya padahal tidak ada orang di sampingku. dia lalu memejamkan mata dan mengingat-ingat kembali masa lalunya.

Dia ingat waktu SD dia ingin sekali bunuh diri dengan membenamkan wajahnya ke bantal supaya tidak bisa bernafas atau membenturkan kepalanya ke tembok dan ingin rasanya menjadi gila. Itu semua karena dia mempunyai masalah dengan kakaknya sendiri, kakak yang selalu dia sebut iblis. Tidak ada yang bisa membuatnya tenang, bahkan orangtuanya sendiri pun. Namun di dalam kekelaman itu ada yang selalu menghiburnya dalam hati dan dia tidak jadi bunuh diri.

Waktu dia beranjak dewasa, dia teringat pernah mengalami sial beruntun yang hampir mencelakainya batin dan fisik. Dia benar-benar kecewa, sedih dan marah, dia tidak mampu membicarakan hal itu kepada orangtuanya, dia lebih senang memendamnya sendiri. Namun di dalam keterpurukan itu lagi-lagi ada yang selalu menghiburnya, membuatnya tertawa lagi juga membuatnya lebih bersyukur.

Kemudian dia mulai ingat kejadian beberapa hari lalu. Ketika itu dia sakit, sakit terus sudah sembuh kemudian dia sakit lagi. Sampai suatu ketika orangtuanya berkata kepadanya
"Kok kamu sering sakit-sakitan itu bagaimana padahal temanmu yang sering pergi keluar-keluar tetap sehat?"
Dia tahu sebenarnya orangtuanya itu tidak bermaksud apa-apa menanyakan hal seperti itu, tapi baginya hal itu menyakitkan. Dia kembali sedih dan menyalahkan diri juga hampir menyalahkan Tuhan. Namun dalam keputusasaan itu kembali ada yang menghiburnya dan dia menjadi lebih bersyukur dari sebelumnya.

Dia membuka matanya kembali dan memandang langit yang biru..
Teman khayalan, kah? Setan, kah? atau...

Dia lalu bangkit berdiri dan berteriak..
"Kau lah itu, Tuhan!!! Terimakasih selalu ada didalamku!
 Dia memandang terus ke langit lalu dia seakan melihat bayangan Tuhan yang sedang tersenyum padanya.

The End..

No comments:

Post a Comment