Wednesday 3 May 2023

Sehat Obyektif

Mama C.C. seorang yang tangguh. Aku teringat kisahnya harus berjalan beberapa kilometer untuk menghemat ongkos pulang-pergi. Masih banyak lagi kisah mengharukan dan menginspirasi dari mama C.C. Sosok yang kukagumi, sosok yang dulu menyelamatkanku, sosok yang menjadi panutan imanku ke Tuhan.

Aku menelepon dia setelah sekian lama. Aku keluarkan pikiran negatif dan perasaanku tentang kejadian yang sudah lama berlalu (tapi mengganggu pikiranku). Aku merasa dia jutek ketika kami menjenguknya saat sakit parah, aku merasa minder dan berpikir apakah karena aku ga bisa menghibur seperti lainnya.

Coba perhatikan berapa banyak kata 'Aku' 

Mama C.C. hanya tertawa. Dia menjelaskan keadaan badannya sangat sakit saat itu. Untuk tertawa/bahagia dia tidak bisa karena memang sedang sangat sakit. Dia sangat ekspresif, apa yang ada di hati tersampaikan lewat mimik. Dia senang dijenguk dan ga ada sama sekali berpikiran apa-apa tentang aku. Memang sedang sakit banget, untuk sukacita susah.

Dia bercerita kalau ada beberapa orang juga yang terganggu dengan mimik wajahnya. Pernah dia sedang hamil muda, mobil yang ditumpangi lewat di jalan yang tidak rata. Hatinya cemas karena kondisi dia rawan. Sampai tujuan, pikirannya masih ke janinnya. Beberapa merasa terganggu dengan ekspersinya tanpa bertanya 'ada apa?' Dan benar saja, dia keguguran....

Mama C.C. menasihatiku untuk lebih sehat secara emosi dan berpikir objektif. Tidak semua kejadian berfokus ke 'aku'. Belajar melihat sisi orang itu, membaca keadaan sekeliling. Belajar bertanya/konfirmasi dulu sebelum melabel.

7esl.com _ Difference between Objective vs. Subjective

Sejak itu aku benar-benar belajar untuk membaca keadaan dan melihat dari sisi orang tersebut. Ketika aku merasa ada yang jutek, aku bukan langsung menyalahkan diri, tapi mencoba memahami dia kenapa (mungkin lagi lelah/ teringat dulu dia pernah cerita lagi ada masalah). Berpikir 'tidak semua karena aku', 'aku bukan pusat dunia'.😁 Mengamati dia jutek ke aku hanya sekali waktu itu atau sering. Berani bertanya 'sehat? atau are you okay?' Ketika aku merasa diperlakukan berbeda, aku belajar melihat situasi kondisi saat itu. Berusaha mengalihkan ke pikiran yang benar. Contoh : kenapa ya aku ga dikasih makanan tapi dia dikasih? Oya jelas mereka patungan beli itu makanan.πŸ˜‚

Hari-hariku lebih tenang 🌿🌼 Ga gampang sakit hati, ga banyak pikiran, melakukan apapun juga ga beban. Berdewasa πŸ’—

Terus berproses menjadi baru. Belum sempurna, tidak apa-apa selama masih bisa hidup dan otak hidup. Thank God and mama C.C. God bless!